IMPLEMENTASI PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI PERKOTAAN DI KOTA PANGKALPINANG
Masalah dalam penelitian ini adalah belum berhasilnya lmplementasi Program
Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perkotaan di Kota ...
-
Code CallNo Lokasi Ketersediaan 01001150100041 351 CHA I/R.17.292 Perpustakaan Pusat (REF.17.292) Tersedia -
Perpustakaan Judul Seri -No. Panggil 351 CHA I/R.17.292Penerbit Program Pascasarjana Unpad : Bandung., 2015 Deskripsi Fisik X,;278 HLM,;29 CMBahasa IndonesiaISBN/ISSN -Klasifikasi 351 CHA ITipe Isi -Tipe Media -Tipe Pembawa -Edisi -Subyek Info Detil Spesifik -Pernyataan Tanggungjawab DWI CHANDRA AGUNG -
Masalah dalam penelitian ini adalah belum berhasilnya lmplementasi Program
Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perkotaan di Kota
Pangkalpinang. Hal ini ditunjukan dengan belum mandirinya masyarakat dalam
setiap tahapan pemberdayaan masyarakat yang masih dilakukan oleh para fasilitator
dan belum ada pengaruh signifikan dari program terhadap penuruan jumlah penduduk
miskin di Kota Pangkalpinang.
Penelitian lmplementasi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat
(PNPM) Mandiri Perkotaan di Kota Pangkapinang menggunakan penelitian kulitatif,
melalui proses atau tahapan pemberdayaan masyarakat. meliputi (enam) faktor
dalam implementasinya yakni, Standar Ukuran dan Tujuan Kebijkan, Sumber Daya
Kebijakan, Karakteristik Organisasi, Komunikasi Antar Organisasi, Disposisi atau
Sikap para Pelaksan dan Lingkungan Politik, Sosial, dan Ekonomi. (teori dari Van
Meter dan Van Horn).
Hasil penelitian menunjukan bahwa Implementasi Program Nasional
Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perkotaan di Kota Pangkalpinang
Belum berhasil dalam mencapaian tujuan program, karena I) Standar ukuran dan
tujuan kebijakan dengan dimensi kejelasan standar ukuran dan tujuan kebijkan yang
belum dilaksanakan sesuai dengan standar ukuran dan tujuan dari program; 2)
Sumber daya kebijakan dengan dimensi waktu, personil, informasi dan data, serta
fasilitas dan dana yang tidak difasilitasi dengan baik ; 3) Karaktersitik organisasi
dengan dimensi struktur organisasi, pembagian tugas, interaksi antara organisasi,
serta pengawasan dan sanksi yang belum dijalankan dengan konsisten; 4)
Komunikasi antar organisasi dengan dimensi kejelasan penyampaian petunjuk,
ketepatan komunikasi, konsistensi para pelaksana, intensitas koordinasi antar instansi
pelaksana, dan intensitas komunikasi yang belum terlaksana dengan baik; 5) Disposis
atau sikap para implementor dengan dimensi tanggung jawab dan dukungan terhadap
tujuan kebijakan yang belum memadai; 6) kondisi sosial, ekonomi dan politik dengan
dimensi sosial yang sangat dipengaruhi oleh mayoritas etnis dan mayoritas
masyarakat yang tinggal di perumahan pada wilayah intervensi program dalam
menerima dan menolak program. Hal ini terjadi karena dipengaruhui oleh
karakteristik lingkungan tempat tinggal masyarakatnya. Dimensi ekonomi masyarakat
yang masih lemah dan dimensi politik yang kondusif. Serta persepsi masyarakat
dalam melihat manfaat dari program.
-
Tidak tersedia versi lain
-
Silakan login dahulu untuk melihat atau memberi komentar.