Detail Cantuman

Image of ETNOEKOLOGI PERLADANGAN VRIM ORANG NAPA DI KABUPATEN BIAK NUMFOR

 

ETNOEKOLOGI PERLADANGAN VRIM ORANG NAPA DI KABUPATEN BIAK NUMFOR


Telah dilakukan riset tentang etnoekologi perladangan talas (vrim)
orang Napa di Biak Numfor, dimulai bulan Juni sampai dengan bulan Juli

  • CodeCallNoLokasiKetersediaan
    0746Perpustakaan PusatTersedia
  • Perpustakaan
    Judul Seri
    -
    No. Panggil
    301 Fra e/R.17.18.1
    Penerbit Program Pascasarjana Program Doktor Ilmu Administrasi Publik UNPAD : Bandung.,
    Deskripsi Fisik
    xiv,;410 hlm,;29 cm
    Bahasa
    Indonesia
    ISBN/ISSN
    -
    Klasifikasi
    301 Fra e
    Tipe Isi
    -
    Tipe Media
    -
    Tipe Pembawa
    -
    Edisi
    -
    Subyek
    Info Detil Spesifik
    -
    Pernyataan Tanggungjawab
  • Telah dilakukan riset tentang etnoekologi perladangan talas (vrim)
    orang Napa di Biak Numfor, dimulai bulan Juni sampai dengan bulan Juli
    2013 di empat kampung, yaitu Kampung Bosnabraidi dengan Kampung
    Asur Distrik Yawosi, mewakili perladangan yang dilakukan para peladang
    di lokasi pesisir pantai (swandibo); dan Kampung Roidifu dengan Kam­
    pung Wowna Distrik Andei, mewakili perladangan di pedalaman (suprido).
    Pemilihan keempat lokasi berdasarkan pengamatan awal yang telah dila­
    kukan sebelumnya, bahwa orang Napa di pesisir pantai maupun pedalaman
    memiliki kearifan ekologi perladangan talas dengan baik.

    Tujuan riset ini dimaksudkan untuk mempelajari, mendeskripsikan
    (merurnuskan) pengetahuan ekologi perladangan vrim orang Napa; dan ba­
    gaimana mengintegrasikannya dengan sistem pertanian modem, sehingga
    dapat menghasilkan sistem pertanian modem yang ramah lingkungan di
    Kabupaten Biak Nurnfor.

    Riset antropologis ini mengunakan metode etnografi barn dengan
    pendekatan etnosains atau analisis semantik, serta sejumlah pendekatan
    emik terkait lainnya dapat ditrianggulasikan. Untuk mengetahui penge­
    tahuan masyarakat peladang Napa tentang sistem perladangan talas (vrim),
    dilakukan pendekatan sosial antropologis melalui teknik observasi partisi­
    pasi kerja dan wawancara bebas maupun mendalam tentang aspek perla­
    dangan tertentu yang mengandung kerahasiaan yang perlu diungkap secara
    proporsional.

    Secara garis besar riset ini berhasil mempelajari dan merurnuskan
    terminologi keperladangan (amom) dengan sejumIah aktivitas pendukung
    praktik perladangan beringsut yang ramah lingkungan, antara lain, dapat
    mengintegrasikan aneka aktivitas amom dengan sistem pertanian modem
    yang dikaitkan dengan: (I) perspektif kearifan budaya amom dengan sistem
    pertanian modem; (2) pengertian amom 'perladangan beringsut orang Napa;
    (3) keunikan dan keragaman budayaperladangan beringsut orang Napa; (4)
    pengetahuan etnoastronomi perladangan vrim; (5) kIasifikasi tumbuhan dan
    tanaman pangan; (6) kIasifikasi vrim 'talas' orang Napa; (7) cara kIasifikasi
    vrim; (8) sistem nomenkIatur vrim; (9) pengetahuan pemilihan tanah perla­
    dangan (l0) pengetahuan pemilihan hutan perladangan; (11) pengetahuan
    perintisan jalur petakan ladang; (12) penebasan semak pada ladang; (13)
    pengetahuan penebasan pepohonan besar; (14) cara penebasan pepohonan
    besar; (15) cara pemotongan dan pencincangan rerantingan; {I 6) cara
    penebaran serasah ke seluruh lahan; (17) teknik penanaman ladang ramah
    lingkungan; (18) teknik pemagaran yang ramah lingkungan; (19) pemeli­
    haraan tanaman; (20) pelaksanaan panen raya; (21) pengangkutan hasil
    panen; (22) pendistribusian hasil panen; (23) pelaksanaan aneka daur wor;
    dan (24) mengintegrasikan pemberian apresiasi bagi keluarga yang telah
    berhasil dalam budaya perladangan, juga dalam konteks kerja lainnya.
  • Tidak tersedia versi lain

  • Silakan login dahulu untuk melihat atau memberi komentar.


Informasi