Detail Cantuman

Image of PERSEPSI PERAWAT DAN DOKTER TERHADAP PENERAPAN BUDAYA KESELAMATAN PASIEN DI RUMAH SAKIT ADVENT BANDUNG

 

PERSEPSI PERAWAT DAN DOKTER TERHADAP PENERAPAN BUDAYA KESELAMATAN PASIEN DI RUMAH SAKIT ADVENT BANDUNG


Budaya keselamatan pasien dalarn pelayanan rumah sakit adalah hal yang
sangat mendasar. Permasalahan dalarn budaya keselarnatan pasien ...

  • CodeCallNoLokasiKetersediaan
    010030007106610.73 More p/R.22.146Perpustakaan PusatTersedia
  • Perpustakaan
    Judul Seri
    -
    No. Panggil
    610.73 More p/R.22.146
    Penerbit MAGISTER KEPERAWATAN UNPAD : Bandung.,
    Deskripsi Fisik
    xvi,;115 hlm,;29 cm
    Bahasa
    Indonesia
    ISBN/ISSN
    -
    Klasifikasi
    610.73 More p
    Tipe Isi
    -
    Tipe Media
    -
    Tipe Pembawa
    -
    Edisi
    2015
    Subyek
    Info Detil Spesifik
    Tesis
    Pernyataan Tanggungjawab
  • Budaya keselamatan pasien dalarn pelayanan rumah sakit adalah hal yang
    sangat mendasar. Permasalahan dalarn budaya keselarnatan pasien tercermin dari
    masih tingginya angka insiden keselamatan pasien baik secara global maupun
    nasional. Jumlah insiden keselarnatan pasien di Rumah Sakit Advent Bandung
    yang dilaporkan tidak terlalu banyak. Namun berdasarkan hasil wawancara
    diketahui bahwa rnasih banyak insiden yang tidak dilaporkan oleh karena pekerja
    merasa enggan dan takut mendapat konsekuensi. Didalam meningkatkan
    keselarnatan pasien, hal pertarna yang harus dilakukan adalah transformasi budaya
    karena budaya adalah dasar seseorang mernaknai, bersikap, berprilaku dan
    bertindak. Sebagai tenaga kesehatan dengan jum lah terbesar, perawat dan dokter
    rnernpunyai andil besar dalam meningkatkan budaya keselarnatan pasien di rumah
    sakit, rnaka penting untuk mengkaj i persepsi perawat dan dokter tentang
    penerapan budaya keselamatan pasien sehingga hasilnya dapat dijadikan acuan
    dalam melakukan perbaikan.

    Penelitian descriptive comparative cross sectional design tentang persepsi
    perawat dan dokter dilakukan kepada 185 responden dengan menggunakan
    instrumen Hospital Survey of Patient Safety Culture (HSOPSC) yang terdiri dari
    12 dimensi. Pengukuran persepsi terhadap masing rnasing dimensi dilakukan
    untuk mengetahui dimensi rnana yang masih perlu ditingkatkan. Uji statistik
    Mann Whitney digunakan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan persepsi
    antara perawat dan dokter, antara staf pelaksana dan supervisor.

    Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa persepsi perawat terhadap 12
    dirnensi mempunyai nilai rata rata 69.7%. Ada 6 dimensi yang perlu ditingkatkan
    yaitu respon tidak menghukum terhadap kesalahan (24.8%); staffing (56%);
    harapan dan tindakan manajer dalarn meningkatkan keselamatan pasien (65%);
    persepsi tentang keselarnatan pasien secara menyeluruh (66.5%); dukungan
    manajemen rurnah sakit terhadap program keselarnatan pasien; overan dan
    transisi; kerjasama tim antar unit (74.8%). Sementara pada profesi dokter
    mernpunyai nilai rata rata 65.4% dimana 10 dimensi rnasih perlu ditingkatkan ,
    yaitu: respon tidak rnenghukum terhadap kesalahan (43.3%); staffing (55%);
    frekuensi pelaporan insiden (55%); umpan balik dan komunikasi tentang
    kesalahan (55%), komunikasi terbuka (61.7%); harapan dan tindakan manajer
    dalam rneningkatkan keselamatan pasien (62.5%); dukungan manajemen rumah
    sakit terhadap program keselamatan pasien (66.7%); persepsi tentang
    keselamatan pasien secara menyeluruh (68.3%); overan dan transisi (72.5%);
    kerjasama tim antar unit (73.8%).

    Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa tidak terdapat perbedaan
    yang signifikan antara persepsi perawat dengan dokter. antara staf pelaksana
    dengan supervisor.
  • Tidak tersedia versi lain

  • Silakan login dahulu untuk melihat atau memberi komentar.


Informasi