Detail Cantuman

Image of PENGALAMAN KOMUNIKASI KOMUNITAS PEMULUNG DI TPA BANTAR GEBANG

 

PENGALAMAN KOMUNIKASI KOMUNITAS PEMULUNG DI TPA BANTAR GEBANG


PENGALAMAN KOMUNIKASI KOMUNITAS PEMULUNG
DI TPA BANTAR GEBANG

Studi Fenomenologi Mengenai Konstruksi Makna, Aktivitas ...

  • CodeCallNoLokasiKetersediaan
    010030007067659.2 Sar p/R.21.243Perpustakaan PusatTersedia
  • Perpustakaan
    Judul Seri
    -
    No. Panggil
    659.2 Sar p/R.21.243
    Penerbit Magister Ilmu Komunikasi : Bandung.,
    Deskripsi Fisik
    xv, 216 hlm. ; il. ; 29 cm
    Bahasa
    Indonesia
    ISBN/ISSN
    -
    Klasifikasi
    659.2 Sar p
    Tipe Isi
    -
    Tipe Media
    -
    Tipe Pembawa
    -
    Edisi
    2015
    Subyek
    Info Detil Spesifik
    Tesis
    Pernyataan Tanggungjawab
  • PENGALAMAN KOMUNIKASI KOMUNITAS PEMULUNG
    DI TPA BANTAR GEBANG

    Studi Fenomenologi Mengenai Konstruksi Makna, Aktivitas Komunikasi, dan
    Pemeliharaan Kesehatan Diri dan Likungan Pad a Komunitas Pemulung di TPA
    Bantar Gebang

    Sarah Nurtyasrini, 210120130013.2015. Tesis ini berjudul Pengalaman

    Komunikasi Komunitas Pemulung di TP A Bantar Gebang, Dengan Ketua Tim
    Pembimbing Dr. Hj. Hanny Hafiar, M.Si. dan dengan anggota tim pembimbing Prof.
    Dr. Hj. Mien Hidayat, M.Si. Tesis bertujuan untuk memahami makna pekerjaan
    pemulung, aktivitas komunikasi, dan pengalaman komunikasi tentang pemeliharan
    kesehatan diri dan lingkungan di TP A Bantar Gebang.

    Pendekatan penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan paradigma
    konstruksivisme dengan jenis studi fenomenologi. Subjek penelitiannya adalah
    pemulung di TPA Bantar Gebang yang dipilih secara purposive. Pengumpulan data
    diperoleh melalui wawancara mendalam, pengamatan, dan studi pustaka.

    Hasil penelitian mengungkapkan, bahwa : makna pekerjaan yang dimiliki oleh
    pemulung yaitu terdiri dari faktor ekonomi, harga diri, dan hubungan sosial. Faktor
    ekonomi dimaknai sebagai memenuhi kebutuhan hidup, membayar sekolah, dan
    mencari modal untuk membuka usaha. Harga diri dimaknai sebagai mempertahankan
    hidup dan penghargaan dari lingkung. Sedangkan hubungan sosial dimaknai sebagai
    kerukunan dan kerjasama antar sesama pemulung.

    Aktivitas komunikasi pemulung terjadi secara langsung maupun tidak langsung.

    Aktivitas komunikasi langsung melibatkan sesama pemulung, keluarga pe mu lung, bos
    pengepul, pedagang di Bulog, supir truk dan supir backhoe. Sedangkan komunikasi
    tidak langsung hanya melibatkan pengelola TPA Bantar Gebang. Pengalaman
    komunikasi pemulung tentang pemeliharaan kesehatan diri dan lingkungan
    mengahasilkan pemulung sadar dan tidak sadar akan pemeliharaan kesehatan diri dan
    lingkungan. Informasi mengenai kesehatan dan kebersihan ini diperoleh pemulung dari
    sesama pemulung, televisi, radio, dan koran. Saran dari penelitian ini sebaiknya Dinas
    Kesehatan lebih memperhatikan kesehatan diri dan lingkungan dari dengan cara
    memberikan penyuluhan agar mereka bisa lebih memperhatikan kesehatan diri dan
    lingkungan.
  • Tidak tersedia versi lain

  • Silakan login dahulu untuk melihat atau memberi komentar.


Informasi