Detail Cantuman

Image of ANALISIS PENGGUNAAN LAHAN PERTANIAN SAWAH PADA DAERAH TERKENA LIMBAH DI WILAYAH KECAMATAN RANCAEKEK KABUPATEN BANDUNG

 

ANALISIS PENGGUNAAN LAHAN PERTANIAN SAWAH PADA DAERAH TERKENA LIMBAH DI WILAYAH KECAMATAN RANCAEKEK KABUPATEN BANDUNG


ANALISIS PENGGUNAAN LAHAN PERTANIAN SAWAH PADA
DAERAH TERKENA LIMBAH DI WILAYAH KECAMATAN
RANCAEKEKKABUPATENBANDUNG

  • CodeCallNoLokasiKetersediaan
    01001120700072628.55 Mot a/R.25.309Perpustakaan Pusat (REF.309)Tersedia
  • Perpustakaan
    Judul Seri
    -
    No. Panggil
    628.55 Mot a/R.25.309
    Penerbit Magister Ilmu Lingkungan : Bandung.,
    Deskripsi Fisik
    xvi,;143 hlm,;29 cm
    Bahasa
    Indonesia
    ISBN/ISSN
    -
    Klasifikasi
    628.55
    Tipe Isi
    -
    Tipe Media
    -
    Tipe Pembawa
    -
    Edisi
    -
    Subyek
    Info Detil Spesifik
    -
    Pernyataan Tanggungjawab
  • ANALISIS PENGGUNAAN LAHAN PERTANIAN SAWAH PADA
    DAERAH TERKENA LIMBAH DI WILAYAH KECAMATAN
    RANCAEKEKKABUPATENBANDUNG

    ABSTRAK

    Wilayah Kecamatan Rancaekek Kabupaten Bandung merupakan lumbung
    padi. Namun sejak tahun 1978an seiring perkembangan industri, industri-industri
    ini mengalirkan lirnbahnya melalui sungai, sehingga sungai tercemar (salah
    satunya S. Cikijing). Dengan tercemarnya sungai yang merupakan sumber
    pengairan satu-satunya, maka sawah-sawah yang menggunakan sumber air ini
    rnengalami penurunan produksi bahkan gagal panen. Sawah-sawah yang tercemar
    ini meliputi areal seluas ± 415 Ha yang tersebar di 4 (empat) wilayah desa, yaitu
    Desa Linggar (120 Ha), Desa Sukamulya (40 Ha), Desa Jelegong (175 Ha) dan
    Desa Bojongloa (80 Ha). Keadaan ini disikapi berbeda oleh pemilik lahan di 4
    (empat) desa tersebut. Ada yang dijualnya kemudian lahannya beralih fungsi
    menjadi areal perurnahan, berdasarkan data sebesar ± 546.342 2. Selain itu, ada
    juga yang tetap mempertahankan garapan lahan padi sawahnya.

    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi
    pemilik lahan mempertahankan garapan padi sawah di lahan pertanian yang
    terkena lirnbah, serta menganalisis keuntungan dan kerugian mempertahankan
    eksistensi lahan pertanian sawah terhadap lingkungan hidup. Metode yang
    digunakan yaitu metode kuantitatif deskriptif. Metode kuantitatif didasarkan untuk
    mengetahui faktor yang mempengaruhi pemilik lahan mempertahankan garapan
    padi sawahnya. Deskriptif yaitu menelaah keuntungan dan kerugian
    mempertahankan eksistensi lahan sawah.

    Hasil penelitian mendapatkan bahwa faktor-faktor yang mendorong para
    pemilik lahan untuk tetap mempertahankan garapan lahan padi sawahnya yaitu
    faktor ekonomi dan sosial. Faktor ekonomi disebabkan nilai jual lahan yang
    masih dianggap rendah, juga faktor pendapatan rurnah tangga petani pemilik lahan
    yang masih memadai, karena adanya sumber pendapatan lain diluar sektor
    pertanian (mata pencaharian ganda) sebagai altematif sumber ekonomi keluarga.
    Faktor sosial meliputi cara pandang tentang pentingnya eksistensi lahan pertanian
    padi sawah, rasa kekerabatan pemilik-penggarap, kepemilikan lahan yang masih
    dianggap sebagai warisan aset yang berharga sehingga tetap ingin diwariskan
    kembali dan tabu untuk dijual. Hasillain yang didapatkan adalah keuntungan dan
    kerugian mempertahankan eksistensi lahan sawah. Keuntungannya antara lain
    tidak terjadi kerawanan pangan, tidak menimbulkan kepadatan penduduk, tidak
    terjadi kerawanan banjir. Adapun kerugiannya diantaranya yaitu produktivitas
    lahan yang menurun, serta penurunan kualitas beras dan jerami yang sudah
    mengandung logam.
  • Tidak tersedia versi lain

  • Silakan login dahulu untuk melihat atau memberi komentar.


Informasi