Detail Cantuman

No image available for this title

Text  

Profil Penggunaan Obat Anti Tuberkulosis Pada Pasien Rawat Jalan Di Rsup Dr. Hasan Sadikin Bandung


Tuberkulosis merupakan penyebab utama kematian pada kelompok infeksi menurut Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 1995. Menurut Global ...

  • CodeCallNoLokasiKetersediaan
    01021151000153Tersedia
  • Perpustakaan
    Fakultas Farmasi
    Judul Seri
    -
    No. Panggil
    3226
    Penerbit Fak. Farmasi Unpad : Sumedang.,
    Deskripsi Fisik
    -
    Bahasa
    Indonesia
    ISBN/ISSN
    -
    Klasifikasi
    3226
    Tipe Isi
    -
    Tipe Media
    -
    Tipe Pembawa
    -
    Edisi
    NULL
    Subyek
    Info Detil Spesifik
    -
    Pernyataan Tanggungjawab
  • Tuberkulosis merupakan penyebab utama kematian pada kelompok infeksi menurut Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 1995. Menurut Global Tuberculosis Report tahun 2013, jumlah pasien tuberkulosis di Indonesia pada tahun 2012 merupakan ke-4 terbanyak di dunia setelah India, Cina, dan Afrika Selatan. Hal ini menunjukkan bahwa diperlukan suatu strategi penatalaksanaan tuberkulosis yang tepat agar tidak meningkatkan kejadian tuberkulosis. Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan pola penggunaan obat anti tuberkulosis pada pasien tuberkulosis. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan pengambilan data secara retrospektif. Data yang diambil berasal dari 1253 pasien rawat jalan. Data yang diperoleh berupa data kuantitatif dan data kualitatif. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa profil penggunaan obat di poli DOTS RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung yaitu jenis obat anti tuberkulosis yang digunakan adalah obat primer (isoniazid, rifampisin, pirazinamid, etambutol dan streptomisin) dan obat golongan fluorokuinolon (ofloxacin dan levofloxacin); dari 12 kombinasi obat yang digunakan, kombinasi obat anti tuberkulosis yang paling banyak digunakan adalah kombinasi rifampisin, isoniazid, pirazinamid, dan etambutol yaitu sebanyak 1136 pasien (90,66%); kemungkinan interaksi obat yang terjadi adalah antara pirazinamid dengan isoniazid (INH), dan rifampisin dengan isoniazid (INH), pirazinamid, dan streptomisin; efek samping terbanyak yang dialami pasien tuberkulosis di poli DOTS RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung adalah DILI (Drug-Induced Liver Injury) sebanyak 44 pasien (3,51%); dan pemberian dosis yang tidak tepat terjadi sebanyak 1 pasien (0,08%). Penggunaan obat anti tuberkulosis pada pasien rawat jalan poli DOTS RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung sudah sesuai dengan standar pengobatan yang dikeluarkan Departemen Kesehatan dengan 4 persentase kombinasi terbanyak merupakan standar kombinasi yang disarankan oleh Departemen Kesehatan yaitu RHZE (rifampisin, isoniazid, pirazinamid dan etambutol), RH (rifampisin dan isoniazid), RHZES (rifampisin, isoniazid, pirazinamid, etambutol dan streptomisin) dan RHE (rifampisin, isoniazid, dan etambutol).
    Kata kunci: Pola penggunaan obat, tuberkulosis, obat anti tuberkulosis
  • Tidak tersedia versi lain

  • Silakan login dahulu untuk melihat atau memberi komentar.


Informasi