Detail Cantuman

Image of Preservasi Naskah Kuno Sanghyang Raga Dewata : Studi Kasus Mengenai Tindakan Preservasi Terhadap Naskah Kuno Sanghyang Raga Dewata di Museum Sri Baduga Provinsi Jawa Barat

Skripsi  

Preservasi Naskah Kuno Sanghyang Raga Dewata : Studi Kasus Mengenai Tindakan Preservasi Terhadap Naskah Kuno Sanghyang Raga Dewata di Museum Sri Baduga Provinsi Jawa Barat


ABSTRAK Naskah kuno Sanghyang Raga Dewata adalah salah satu koleksi langka yang dimiliki oleh Museum Negara Sri Baduga Provinsi ...

  • CodeCallNoLokasiKetersediaan
    K1D1394K1D1394 011.31 RAK pPerpustakaan FIKOM UNPAD (Rak Layanan Karya Ilmiah)Tersedia
  • Perpustakaan
    Fakultas Ilmu Komunikasi
    Judul Seri
    -
    No. Panggil
    011.31
    Penerbit Fikom Unpad : Bandung.,
    Deskripsi Fisik
    x, 62 hlm. : Ilus. ; 21 cm.
    Bahasa
    Indonesia
    ISBN/ISSN
    -
    Klasifikasi
    011.31
    Tipe Isi
    text
    Tipe Media
    -
    Tipe Pembawa
    -
    Edisi
    -
    Subyek
    Info Detil Spesifik
    -
    Pernyataan Tanggungjawab
  • ABSTRAK Naskah kuno Sanghyang Raga Dewata adalah salah satu koleksi langka yang dimiliki oleh Museum Negara Sri Baduga Provinsi Jawa Barat dan satu-satunya naskah kuno yang terbuat dari daun nipah. Naskah Sanghyang Raga Dewara berasal dari Tasikmalaya Sukaraja dan diciptakan oleh kaum brahmana/Cendikiawan agama abad ke-16 Masehi pada era KerajaanSunda -Galuh yang berisi nilai-nilai kosmologis dan tatanan hidup masyarakat Sunda pada waktu itu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana tindakan preservasi baik dari segi preventif maupun kuratif terhadap naskah kuno Sanghyang Raga Dewata. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode studi kasus. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, studi pustaka, dan dokumentasi. Hasil dari penelitian ini bahwa Museum telah melakukan empat kebijakan pada tataran teknis dari rentan pada tahun 1991 -2017 dan sampai sekarang kebijakan yang dikeluarkan memprioritaskan tindakan preventif dan menekankan pemanfaatan informasi untuk menjaga fisik naskah. Persiapan dilakukan dengan melakukan observasiterhadap naskah sehingga meminimalisir kesalahan dalam mengambil tindakan. Naskah kuno Sanghyang Raga Dewata telah mengalami empat tindakan teknis, yaitu 1991 dilakukan alih media informasi yang dilakukan secara mandiri, 1999-2001 fumigasi, 2010 menggunakan teknik enkapsulasi yang berimbaspada bertambah rusaknya fisik naskah, dan terakhir dilakukan alih media digital pada tahun 2017 dengan bekerja sama dengan PERPUSNAS RI ditataran teknis. Hingga saat ini, ada beberapa kendala yang dialami oleh museum, seperti kurangnya SDM dan skill, dana, fasilitas pendukung, dan beberapa kebijakan yang dianggap tidak efektif untuk tindakan pelestarian.Kata kunci:Naskah kuno,Sanghyang Raga Dewata, preservasipreventif, preservasi kuratif, Museum Negeri Sri Baduga Provinsi Jawa Barat.
    ABSTRACTThe ancient manuscript Sanghyang Raga Dewata is one of rare collections owned by State Museum of Sri Baduga of West Java Province and the only ancient manuscript made from nipah leaf. The manuscript Sanghyang Raga Dewata comes from Sukaraja, Tasikmalaya and was created by Brahmins/Religious scholars of the 16th Century during the Sunda -Galuh Kingdom era which contains the cosmological values and the order of life of the Sundanese people at that time. This study aims to find out how the preservation measures both in terms of preventive and curative against the ancient manuscripts Sanghyang Raga Dewata. The research method used in this research using case study method. Data collection techniques used observation, interview, literature study, and documentation. The result of this research is that the Museum hasconducted four policy on the technical level from vulnerable in 1991 -2017 and until now the policy issued prioritize the preventive action and emphasize the use of information to keep the physical manuscript. Preparation is done by making observations of the script so as to minimize errors in taking action. The ancient manuscript of Sanghyang Raga Dewata has undergone four technical level actions, namely 1991 carried out independent media transfer, 1999-2001 fumigation, 2010 using the encapsulation technique that impact on the physical destruction of the manuscript, and last done digital media transfer in 2017 in cooperation with PERPUSNAS RI in technical level. Until now, there are some obstacles experienced by the museum, such as lack of human resourcesand skills, funds, supporting facilities, and some policies that are considered ineffective for preservation actions.Keywords: Ancient manuscript, Sanghyang Raga Dewata, preventive preservation, curative preservation, State Museum of Sri Baduga of West Java Province.
  • Tidak tersedia versi lain

  • Silakan login dahulu untuk melihat atau memberi komentar.


Informasi