Detail Cantuman

No image available for this title

Text  

4343- Formulasi dan Evaluasi Serum Kosmetik Yang Mengandung Susu Kedelai Fermentasi (Nikita Christinne; Dr. Sriwidodo, M.Si; Dr. Sri Agung Fitri Kusuma, M.Si)


Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) yang disebabkan oleh nyamuk Aedes aegypti merupakan penyakit yang menimbulkan banyak kematian. Masyarakat ...

  • CodeCallNoLokasiKetersediaan
    FFUP202201854343Tersedia
  • Perpustakaan
    Fakultas Farmasi
    Judul Seri
    -
    No. Panggil
    4343
    Penerbit Fakultas Farmasi Universitas Padjadjaran : Jatinangor.,
    Deskripsi Fisik
    -
    Bahasa
    Indonesia
    ISBN/ISSN
    -
    Klasifikasi
    4343
    Tipe Isi
    -
    Tipe Media
    -
    Tipe Pembawa
    -
    Edisi
    -
    Subyek
    -
    Info Detil Spesifik
    -
    Pernyataan Tanggungjawab
  • Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) yang disebabkan oleh nyamuk Aedes aegypti merupakan penyakit yang menimbulkan banyak kematian. Masyarakat umumnya menggunakan insektisida dari bahan kimia yang berbahaya untuk mencegah penyakit tersebut. Pada penelitian ini, uji aktivitas larvasida dilakukan menggunakan ekstrak etanol dan minyak atsiri rimpang temu putih (Curcuma zedoaria (Berg.) Rosc.) dan lempuyang wangi (Zingiber aromaticum Val.). Uji aktivitas repelen dilakukan menggunakan ekstrak dengan konsentrasi 10%, dan minyak atsiri dengan konsentrasi 2,5%, 5%, 10%, dan 20%, serta DEET dengan konsentrasi 12,5% yang digunakan sebagai pembanding. Minyak atsiri dianalisis dengan menggunakan kromatografi gas-spektroskopi massa (KG-SM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak rimpang temu putih tidak memberikan aktivitas larvasida yang signifikan, sedangkan minyak atsirinya memberikan aktivitas larvasida yang signifikan dengan nilai LC50 sebesar 30,40 μg/mL, sedangkan ekstrak rimpang lempuyang wangi memberikan aktivitas larvasida yang signifikan dengan nilai LC50 16,04 μg/mL, minyak atsirinya pun memberikan aktivitas larvasida yang signifikan dengan nilai LC50 sebesar 21,08 μg/mL. Berdasarkan pengujian repelen rimpang temu putih dan lempuyang wangi, hasilnya menunjukkan bahwa ekstrak dan minyak atsiri kedua tanaman tersebut memiliki aktivitas repelen. Pada rimpang temu putih, aktivitas repelen tertinggi ditunjukan oleh minyak atsiri dengan konsentrasi 20% dengan nilai rata-rata daya proteksi 73,99%, sedangkan pada rimpang lempuyang wangi aktivitas repelen tertinggi ditunjukan oleh ekstrak dengan konsentrasi 10% dengan nilai rata-rata daya proteksi 68,86% dibandingkan dengan DEET 12,5%. Hasil pemeriksaan minyak atsiri rimpang temu putih dengan KG-SM menunjukkan sedikitnya 47 puncak terpisahkan dengan 16 komponen yang telah teridentifikasi dengan dua komponen terbesar yaitu β-eudesmol (3,7%) dan Beta-Elemenone (4,26%), sedangkan hasil pemeriksaan rimpang lempuyang wangi menunjukkan sedikitnya 40 puncak terpisahkan dengan 21 Komponen yang telah teridentifikasi dengan dua komponen terbesar yaitu camphor (7,67%) dan Zerumbone (5,29%).
    kata kunci : Curcuma zedoaria (Berg.) Rosc., Zingiber aromaticum Val., larvasida, repelen, Aedes aegypti, KG-SM
  • Tidak tersedia versi lain

  • Silakan login dahulu untuk melihat atau memberi komentar.


Informasi