Detail Cantuman

No image available for this title

Text  

Implikasi Perubahan Struktur Pemilikan Tanah Dalam Relasi Sosial Komunitas Lokal di Wilayah Pinggiran Kota Padang


Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis relasi sosial dalam perubahan struktur pemilikan tanah ulayat pada masyarakat ...

  • CodeCallNoLokasiKetersediaan
    D959D959Perpustakaan Sekolah PascasarjanaTersedia
  • Perpustakaan
    Sekolah Pascasarjana
    Judul Seri
    -
    No. Panggil
    D959
    Penerbit : Bandung.,
    Deskripsi Fisik
    -
    Bahasa
    Indonesia
    ISBN/ISSN
    -
    Klasifikasi
    NONE
    Tipe Isi
    -
    Tipe Media
    -
    Tipe Pembawa
    -
    Edisi
    -
    Subyek
    Info Detil Spesifik
    -
    Pernyataan Tanggungjawab
  • Abstrak :
    Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis relasi sosial dalam perubahan struktur pemilikan tanah ulayat pada masyarakat Minangkabau yang berada di wilayah pinggiran kota, dan menemukan faktor dominan yang menyebabkan serta arah perubahan relasi sosial dalam ikatan kelompok kerabat. Penelitian ini merupakan studi kasus di Kecamatan Koto Tangah melalui pendekatan kualitatif sebagai pendekatan yang dominan dan pendekatan kuantitatif sebagai penunjang. Data diperoleh dari sejumlah informan komunitas lokal baik yang berasal dari tokoh masyarakat formal dan non-formal maupun responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa relasi sosial yang berlangsung dalam ikatan kerabat paruik sangat terkait dengan struktur pemilikan tanah ulayat sebagai harato pusako tinggi. Melalui struktur ini masing-masing anggota kerabat paruik mereduksi dirinya menjadi bagian dari kelompok kerabat. Proses reduksi tanah ulayat ketingkat anggota kelompok kerabat memanifestasi fungsi sistem kekerabatan matrilineal Minangkabau yaitu mengakomodasi kepentingan dan kebutuhan anggotanya. Dengan demikian tanah, kekerabatan dan relasi sosial merupakan identitas yang selalu melekat dalam sistem matrilineal masyarakat Minangkabau. Penelitian ini juga menunjukan bahwa peningkatan jumlah penduduk dan pemberlakuan undang-undang yang membolehkan tanah ulayat disertifikasi serta pembangunan kota menyebabkan hancurnya sistem pemilikan dan pemanfaatan tanah ulayat dalam sistem kekerabatan matrilineal Minangkabau perkotaan. Pada kondisi ini timbul penyimpangan dan ketegangan antar individu yang tidak sesuai dengan fungsi ikatan kekerabatan. Perubahan struktur pemilikan dan pemanfaatan tanah ulayat sejauh tidak bertentangan dengan konstitusi adat maka fungsi kekerabatan matrilineal tetap kokoh dalam masyarakat Minangkabau. Secara struktural fungsional, sistem kekerabatan matrilineal Minangkabau saat ini masih mampu bertahan karena perubahan terjadi melalui proses diferensiasi sosial. Kondisi yang tidak seimbang akan terjadi pada saat tinggi rendahnya frekuensi interaksi sosial dalam kelompok kerabat luas. Perjuangan untuk mempertahankan hidup melalui pengumpulan harta pusaka rendah dalam keluarga inti selalu diikuti dengan persaingan diantara keluarga inti. Selama meningkatnya persaingan, proses penyesuaian dengan menyepakati nilai-nilai sebelumnya terus berlangsung dalam bentuk integrasi struktural baru melalui terjadinya distribusi sumber daya alam dan sosial dari keberhasilan keluarga inti yang dimanfaatkan keluarga luas. Kata Kunci : Implikasi Perubahan, Struktur Pemilikan Tanah, Relasi Sosial, Komunitas Lokal, Wilayah Pinggiran Kota.

    This research has something as a purpose to do analysis social relations in structure changing ulayat land ownership to Minangkabau society who is in peripheral city, and find dominant factor that causes social relations changing in kin group tie. This research is as case study in Koto Tangah district through qualitative approach that is dominant and quantitative approach as supporting. This data gets form local community informant who comes from formal society figure and non-formal in spite of respondent. The research shows that social relations who takes place in kin paruik tie. It is very connected with structure of ulayat land ownership as harato pusako tinggi. Through this research, each members of paruik kins is reduction to theirselves being the part of kins group. The reduction process of ulayat land to group member level to manifest system functions of Minangkabau Matrilineal kins is to accommodate importance and member need. Such as land, kins and social relations as identity that always inherent in Minangkabau society of matrilineal system. This research also shows that is increase of population account and do the law that can be ulayat land certificated along with city development that causes the smash ownership system and using of ulayat land in Minangkabau system of urban matrilineal kins. In this conditions, rising divergence and strained situation between individu who is not suit with function of kins tie. Changing ownership structure and using ulayat land, it is not conflict with constitution of custom, so function of matrilineal kins constants strong in Minangkabau matrilineal. The functional structurally, system of Minangkabau matrilineal relatives can still held out because the changing happens through social diferenciation. The un-condition balance will happen in hight and low of frequency social interaction in extended family. The struggle to defend life through collecting of harato pusako rendah inherited competition between in nuclear family. It's always followed with competition increase, adaptation process with agreement values before and it can go on in the form of new structural integration through distribution happening nature resources and social from the nuclear family is succesfull that can be used by the extended family.

    Suteki-Tech.Com | Email Us | ©2004-Present Suteki Global Informatika
  • Tidak tersedia versi lain

  • Silakan login dahulu untuk melihat atau memberi komentar.


Informasi