Detail Cantuman

No image available for this title

Text  

Model Permintaan Kepesertaan Asuransi Kesehatan, Berdasarkan Keadaan Ekonomi, Sikap terhadap Asuransi Kesehatan, dan Kepuasan Atas Mutu Layanan


Setelah lebih dari 30 tahun asuransi kesehatan dijalankan di Indonesia, peserta asuransi kesehatan sukarela, belum mencapai 5% dari jumlah penduduk, ...

  • CodeCallNoLokasiKetersediaan
    D997D997Perpustakaan Sekolah PascasarjanaTersedia
  • Perpustakaan
    Sekolah Pascasarjana
    Judul Seri
    -
    No. Panggil
    D997
    Penerbit : Bandung.,
    Deskripsi Fisik
    -
    Bahasa
    Indonesia
    ISBN/ISSN
    -
    Klasifikasi
    NONE
    Tipe Isi
    -
    Tipe Media
    -
    Tipe Pembawa
    -
    Edisi
    -
    Subyek
    Info Detil Spesifik
    -
    Pernyataan Tanggungjawab
  • Setelah lebih dari 30 tahun asuransi kesehatan dijalankan di Indonesia, peserta asuransi kesehatan sukarela, belum mencapai 5% dari jumlah penduduk, sehingga masih banyak penduduk yang tidak mendapatkan pelayanan kesehatan pada saat membutuhkan, akibatnya banyak kejadian sakit yang diikuti oleh kematian. Tujuan penelitian ini adalah, pendekatan pemecahan masalah rendahnya kepesertaan asuransi kesehatan melalui model yang didasarkan pada pengaruh keadaan ekonomi, sikap terhadap asuransi kesehatan, dan kepuasan atas mutu layanan terhadap permintaan asuransi kesehatan. Metode penelitian yang digunakan adalah explanatory survey dengan menggunakan kuesioner berskala Likert. Teknik pengambilan sampel mengguna-kan Stratified Random Sampling dan dihasilkan 542 responden peserta asuransi kesehatan sukarela, terdiri atas 339 peserta asuransi kesehatan komersial PT Askes dan 203 peserta Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat (JPKM). Diambil pula 100 responden masyarakat bukan peserta asuransi kesehatan, sebagai kontrol. Data ordinal yang dihasilkan ditransformasikan menjadi data interval melalui Successive Interval Method, kemudian dianalisis dengan teknik analisis univariat, bivariat, dan multivariat. Teknik yang digunakan adalah Structural Equation Modelling (SEM), Multivariate Analysis-of-Variance dan Regressi Logistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model permintaan kepesertaan yang terbentuk, didukung oleh data empirik. Pengaruh keadaan ekonomi tidak konsisten dan sangat tergantung pada pembayar premi akibatnya, model memberikan gambaran yang berbeda-beda pada berbagai situasi. Sementara itu sikap, dengan indikator dominan pandangan terhadap asuransi kesehatan dan kepercayaan terhadap kredibilitas Badan Penyelenggara (Bapel), merupakan variabel yang paling besar pengaruhnya terhadap permintaan kepesertaan asuransi kesehatan, dan konsisten tanpa dipengaruhi oleh faktor eksternal pembayar premi. Di pihak lain, pada berbagai situasi, kepuasan secara konsisten tidak menunjukkan pengaruh langsung terhadap permintaan kepesertaan, melainkan melalui sikap. Oleh karena itu dirumuskan suatu model yang dapat diterapkan dalam berbagai situasi serta mempunyai nilai prediksi bahwa, perubahan permintaan kepesertaan dapat dijelaskan oleh adanya perubahan keadaan ekonomi, sikap terhadap asuransi kesehatan, dan kepuasan atas mutu layanan asuransi kesehatan. Kesimpulan, model permintaan kepesertaan asuransi kesehatan dapat digunakan sebagai pendekatan pemecahan masalah secara menyeluruh, lebih tepat sasaran dengan skala prioritas pada upaya menumbuhkan kepercayaan masyarakat terhadap Bapel, serta efisien. Meningkatnya permintaan kepesertaan, akan menunjang keberhasilan pendanaan kesehatan melalui asuransi sehingga masyarakat mendapatkan pelayanan kesehatan secara optimal sesuai kebutuhan. Hal ini akan berdampak pada meningkatnya Indeks Pembangunan Manusia Indonesia.

    Although health insurance programs have been in operation in Indonesia for more than thirty years, they have only covered 14.8% of the population, and less than 5% are voluntary. This study aims to determine the cause of this low membership by studying and analyzing how insurance members' economic status, attitude towards health insurance, and satisfaction on the quality of health insurance provision affect the demand for health insurance membership. This study involved 542 respondents who were voluntary health insurance members, of which 339 were from PT Askes and 203 from JPKM (Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat, Community Health Care Insurance), obtained through Stratified Random Sampling. There was also a control group of 100 respondents who were not insurance members. The research methods used were explanatory survey was conducted using the Likert's scale questionnaire. The ordinal data was transformed to interval data by Successive Interval Method. Technical analysis using univariate, bivariate, and multivariate. The multivariate technique was used Structural Equation Modeling (SEM), Multivariate Analysis-of-Variance, and Logistic Regression. The results of this study showed that voluntary members' economic status and attitude had the most significant effect (p-value 0.00) on the demand for health insurance membership. Members' attitude towards health insurance had the strongest effect and was formed by the most dominant indicator, i.e. members' views about health insurance and their confidence in the Service Agency's credibility (Bapel). Members' satisfaction on the quality of health insurance provision influenced their attitude towards health insurance, but did not affect the demand for membership. The formed model, supported by empirical data, could explain the change in demand for health insurance membership caused by the change in members' economic status, attitude, and satisfaction on the quality of health insurance provision (a fit model with a p-value of 0.22.). The control group analysis revealed that 63% of the respondents supported health insurance and 56% showed interest in becoming members, and the dominant indicators were their views about health insurance, their confidence in the Bapel's credibility, satisfaction maximization, and moral hazard. However, the probability of respondents to become members of health insurance was almost equal to the probabilty of respondents not to become members. In conclusion, the membership model can be used to conduct a more accurate intervention, especially geared towards members' attitude, and to develop public's confidence in the Bapel. An increase in demand will support the success of health funding through insurance, which in turn will improve the Indonesian Human Development Index.
  • Tidak tersedia versi lain

  • Silakan login dahulu untuk melihat atau memberi komentar.


Informasi