Detail Cantuman

No image available for this title

Skripsi  

PERLINDUNGAN PENYIARAN FILM YANG SEDANG TAYANG DI BIOSKOP YANG DISEBARKAN MELALUI MEDIA SOSIAL SNAPCHAT DAN INSTAGRAM STORIES DIKAITKAN DENGAN UNDANG-UNDANG NOMOR 28 TAHUN 2014 TENTANG HAK CIPTA DAN UNDANG-UNDANG NOMOR 33 TAHUN 2009 TENTANG PERFILMAN


Film atau karya sinematografi yang dihasilkan oleh Produser film merupakan karya cipta yang memiliki nilai ekonomis. Produser film sebagai pemilik ...

  • CodeCallNoLokasiKetersediaan
    065/2018065/2018Perpustakaan Mochtar Kusumaatmadja FH UnpadTersedia
  • Perpustakaan
    Fakultas Hukum
    Judul Seri
    -
    No. Panggil
    065/2018
    Penerbit Fakultas Hukum UNPAD : Bandung.,
    Deskripsi Fisik
    xiii, 141 hal, 30 cm
    Bahasa
    Indonesia
    ISBN/ISSN
    -
    Klasifikasi
    NONE
    Tipe Isi
    -
    Tipe Media
    -
    Tipe Pembawa
    -
    Edisi
    -
    Subyek
    Info Detil Spesifik
    -
    Pernyataan Tanggungjawab
  • Film atau karya sinematografi yang dihasilkan oleh Produser film merupakan karya cipta yang memiliki nilai ekonomis. Produser film sebagai pemilik film berhak untuk mendapatkan keuntungan dari karya yang diciptakannya. Seiring dengan perkembangan teknologi, masyarakat semakin sering menggunakan sosial media. Namun, permasalahan muncul dengan adanya penyiaran film yang sedang tayang di bioskop yang tanpa izin disebarkan melalui media sosial Snapchat dan Instagram Stories. Perbuatan tersebut menimbulkan kerugian bagi Produser film yaitu berkurangnya jumlah penonton di bioskop, karena penonton yang seharusnya membeli tiket dan menonton di bioskop kini dapat menonton film tersebut melalui aplikasi media sosial tanpa perlu membeli tiket di bioskop. Dalam skripsi ini akan membahas mengenai bagaimana pengaturan Hak Cipta, bagaimana perlindungan hukum atas karya cipta sinematografi yang disebarkan melalui media sosial Snapchat dan Instagram Stories, dan bagaimana penyelesaian sengketa atas pelanggaran karya cipta sinematografi berdasarkan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta dan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2009 Tentang Perfilman.
    Dalam penelitian ini Penulis menggunakan metode pendekatan yuridis normatif, yaitu penelitian hukum yang mengutamakan penelitian kepustakaan yang menekankan pada tinjauan dari segi ilmu hukum khususnya Hukum Kekayaan Intelektual tentang Hak Cipta dan bagaimana penerapannya dalam praktik.
    Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa walaupun Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta telah memberikan perlindungan hukum kepada subjek dan objek hak cipta, tetapi pada kenyataannya masih terdapat pihak-pihak tidak bertanggung jawab yang melanggar hak-hak yang dimiliki oleh pemegang hak cipta. Berdasarkan hal ini, pemerintah perlu menekankan lagi kepada masyarakat betapa pentingnya Kekayaan Intelektual, salah satunya hak cipta.
  • Tidak tersedia versi lain

  • Silakan login dahulu untuk melihat atau memberi komentar.


Informasi