Skripsi
Pengendalian Kawasan Bandung Utara di Wilayah Bojonagara Kota Bandung
Penelitian ini merupakan hasil penelitian dari pengendalian Kawasan Bandung Utara (KBU) di Wilayah Bojonagara Kota Bandung oleh Dinas Permukiman dan ...
-
Code CallNo Lokasi Ketersediaan 170110120039 351 STE 27/2016 Perpustakaan Fisip Unpad Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - No Loan -
Perpustakaan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu PolitikJudul Seri -No. Panggil 351 STE 27/2016Penerbit FISIP Unpad : ., 2016 Deskripsi Fisik -Bahasa IndonesiaISBN/ISSN -Klasifikasi 351 STE 27/2016Tipe Isi -Tipe Media -Tipe Pembawa -Edisi -Subyek Info Detil Spesifik -Pernyataan Tanggungjawab Stella Vania -
Penelitian ini merupakan hasil penelitian dari pengendalian Kawasan Bandung Utara (KBU) di Wilayah Bojonagara Kota Bandung oleh Dinas Permukiman dan Perumahan Jawa Barat (Diskimrum). Pesatnya pembangunan di Wilayah Bojonagara menyebabkan wilayah tersebut menjadi sangat padat dan luasan terbangunnya yang melebihi Koefisien Wilayah Terbangun. Dampaknya apabila tidak dikendalikan adalah berkurangnya daerah resapan air yang mengakibatkan banjir dan dampak lingkungan lainnya. Karena terdapat permasalahan dalam pengendalian di KBU Bojonagara sehingga dirasa kurang optimal. Peneliti menggunakan tiga aktivitas dalam proses pengendalian menurut McKinney dan Howard (1998) untuk melihat pengendalian yang dilakukan Diskimrum, yaitu mengukur kinerja aktual, membandingkan kinerja dengan standar, dan mengambil tindakan untuk memperbaiki penyimpangan jika dibutuhkan. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode kualitatif, dan pendekatan deskriptif kualitatif. Teknik penentuan informannya adalah dengan purposive, sebanyak 12 orang menjadi informan berasal dari instansi yang terkait dan juga masyarakat. Pemantauan yang dilakukan kurang dapat menjangkau seluruh wilayah KBU yang sangat luas sehingga tidak semua bangunan dapat terpantau yang diakibatkan kurangnya jumlah personil dalam Seksi Pengendalian dan Pengawasan Diskimrum, kemudian sosialisasi yang kurang kepada masyarakat, sehingga mengakibatkan kurang kesadaran masyarakat untuk menaati dan melaporkan penyimpangan. Selain itu, koordinasi yang kurang antara Diskimrum dengan Kota Bandung dalam berbagi informasi dan penerapan sanksi, serta tidak diterapkannya insentif dan disinsentif. Hal lain yang menyebabkan masih banyaknya pelanggaran ialah lemahnya penerapan sanksi yang dilakukan terlalu ringan sehingga kurang memberikan efek jera. Adapun saran yang dapat diberikan oleh peneliti adalah meningkatan koordinasi antara Diskimrum dengan Pemerintah Kota Bandung, mengoptimalkan pengawasan, dan meningkatkan ketegasan dalam memberikan sanksi. Kata Kunci: pengendalian, pemanfaatan ruang, KBU -
Tidak tersedia versi lain
-
Silakan login dahulu untuk melihat atau memberi komentar.