Detail Cantuman

No image available for this title

Skripsi  

Perencanaan Penerimaan Retribusi Izin Mendirikan Bangunan oleh Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Bandung


Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kurangnya minat masyarakat untuk membuat izin mendirikan bangunan sehinga berdampak terhadap banyaknya jumlah ...

  • CodeCallNoLokasiKetersediaan
    170110110076351 LIS 93/2017Perpustakaan Fisip UnpadTersedia namun tidak untuk dipinjamkan - No Loan
  • Perpustakaan
    Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
    Judul Seri
    -
    No. Panggil
    351 LIS 93/2017
    Penerbit FISIP Unpad : Bandung.,
    Deskripsi Fisik
    xiv, 104 hlm.; 29,7 cm.
    Bahasa
    Indonesia
    ISBN/ISSN
    -
    Klasifikasi
    351
    Tipe Isi
    -
    Tipe Media
    -
    Tipe Pembawa
    -
    Edisi
    -
    Subyek
    Info Detil Spesifik
    -
    Pernyataan Tanggungjawab
  • Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kurangnya minat masyarakat untuk membuat izin mendirikan bangunan sehinga berdampak terhadap banyaknya jumlah bangunan yang belum memiliki izin. Selain itu hal ini juga berpangaruh terhadap pendapatan retribusi izin mendirikan bangunan. Teori yang penulis gunakan adalah proses perencanaan menurut Robbins and Coulter (2012), Robbins and Coulter mengemukakan bahwa terdapat 5 langkah perencanaan, yaitu : (1) meninjau kembali misi atau tujuan organisasi; (2) mengevaluasi potensi sumber daya yang tersedia; (3) menentukan target bagi organisasi tersebut secara individual atau dengan organisasi yang berkaitan; (4) menetapkan target dan melegalkan target dan mengkomunikasikannya kepada pihak-pihak yang perlu mengetahuinya secara transparan; (5) mengkaji hasil, melihat tercapai atau tidaknya target. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data yang diperoleh dari observasi, wawancara, studi literatur, dokumen-dokumen, laporan ilmiah dan sumber lainnya yang berkaitan dengan penelitian. Hasil penelitian berdasarkan wawancara dan pengamatan di lapangan menunjukan bahwa dalam perencanaan penerimaan retribusi izin mendirikan bangunan di Kota Bandung dinilai masih belum sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Robbins and Coulter. Pada langkah pertama Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Bandung sudah menjalankan misinya yaitu meningkatkan kualitas dan kinerja penyelenggaraan penanaman modal dan pelayanan perizinan secara berkelanjutan dengan dibuat program untuk menunjang kualitas pelayanan yang diberikan kepada msayarakat. Pada langkah kedua dinilai masih kurang karena jumlah sumber daya manusia (SDM) yang tidak memadai serta kompetensi sumber daya manusia yang masih kurang. Selain itu kuantitas dan kualitas sarana dan prasarana pendukung pelayanan masih kurang. Pada langkah ketiga dinilai masih belum optimal karena belum dibuatnya standard operational procedure (SOP) serta terdapat tantangan yang mempengaruhi penyelenggaraan pelayanan perizinan terpadu satu pintu, yaitu: kebijakan yang tumpang tindih, perubahan lingkungan, prosedur yang berbelit-belit, rendahnya tingkat kepercayaan masyarakat terhadap birokrasi pemerintah, SDM yangmasih terbatas, tuntutan pelayanan perizinan secara cepat dan memuaskan masyarakat, serta pengembangan teknologi informasi. Langkah keempat dinilai masih belum optimal karena penyelenggaraan pelayanan perizinan secara teknis belum cukup terkoordinasi, terintegrasi, sederhana dan tersinkronisasi. Langkah kelima dinilai sudah baik, dapat dilihat bahwa pendapatan retribusi izin mendirikan bangunan dari tahun 2015 ke 2016 mengalami kenaikan. Kenaikan ini terjadi setelah diberlakukannya sistem daring yang memudahkan masyarakat untuk membuat permohonan perizinan.

    Kata kunci : Perencanaan, penerimaan retribusi, retribusi izin mendirikan bangunan, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu.
  • Tidak tersedia versi lain

  • Silakan login dahulu untuk melihat atau memberi komentar.


Informasi