Skripsi
Koordinasi Tim Interdiksi dalam Upaya Pemberantasan Narkotika di Bandara Husein Sastranegara
Skripsi ini merupakan hasil penelitian mengenai Koordinasi Tim Interdiksi Dalam Upaya Pemberantasan Narkotika di Bandara Husein Sastranegara. ...
-
Code CallNo Lokasi Ketersediaan 170110120137 351 SYA 119/2015 Perpustakaan Fisip Unpad (Rak 1) Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - No Loan -
Perpustakaan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu PolitikJudul Seri -No. Panggil 351 SYA 119/2015Penerbit FISIP Unpad : Bandung., 2015 Deskripsi Fisik -Bahasa IndonesiaISBN/ISSN -Klasifikasi 351 SYA 119/2015Tipe Isi -Tipe Media -Tipe Pembawa -Edisi -Subyek Info Detil Spesifik -Pernyataan Tanggungjawab Syarifah Fatimah Fitria Ba’agil -
Skripsi ini merupakan hasil penelitian mengenai Koordinasi Tim Interdiksi Dalam Upaya Pemberantasan Narkotika di Bandara Husein Sastranegara. Penelitian ini dilatarbelakangi berdasarkan data yang diperoleh angka penyelundupan narkotika melalui Bandar Husein Sastranegara terus meningkat setiap tahunnya namun belum pernah ditemukan penyelundupan melalui penerbangan domestik. Peneliti melihat bahwa salah satu bentuk pencegahan masuknya narkotika melalui jalur bandara adalah dengan adanya pelaksanaan interdiksi dimana interdiksi di Bandara Husein melibatkan tujuh instansi. Penelitian ini menggunakan teori Chandra Bose mengenai cara koordinasi yang efektif sebagai landasan teori yang digunakan peneliti saat melakukan penelitian di lapangan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif. Adapun tipe pengumpulan data yang digunakan adalah melalui observasi, wawancara, analisis dokumen dan audio visual materials. Teknik penentuan informan yang digunakan adalah purposive sampling dengan jumlah tujuh informan. Peneliti menggunakan enam tahap analisis data yang dikemukakan oleh Creswell dan untuk melakukan uji validitas peneliti menggunakan teknik triangulasi. Untuk menjaga konsistensi dalam pelaksanaan penelitian, peneliti melakukan uji reliabilitas seperti pengecekan ulang transkrip dan memastikan tidak ada kesalahan selama proses coding. Dari hasil penelitian yang dilakukan, peneliti melihat bahwa belum semua instansi memahami tujuan pelaksanaan interdiksi, namun alur wewenang dan tanggung jawab di dalam tim sudah cukup jelas. Dalam pelaksanaan interdiksi, belum dibutuhkan adanya suatu program atau kebijakan yang lebih mendetail karena sampai saat ini masih dirasa cukup. Untuk alur komunikasi, peneliti melihat bahwa dibutuhkan adanya penyaringan informasi. Peneliti juga melihat bahwa kerja sama dan peranan ketua tim serta pengawasannya sudah dirasa cukup terutama untuk penerbangan internasional. Hasil penelitian menunjukan bahwa koordinasi yang terjadi di tim interdiksi dapat dikatakan belum optimal. Hal tersebut salah satunya dikarenakan fokus pelaksanaan interdiksi masih di penerbangan internasional. Peneliti juga melihat bahwa terdapat beberapa hambatan seperti masih belum adanya posko interdiksi, belum adanya rapat interdiksi secara berkala serta minimnya fasilitas seperti x-ray. Kata Kunci : Koordinasi, Tim Interdiksi, Bandara Husein Sastranegara -
Tidak tersedia versi lain
-
Silakan login dahulu untuk melihat atau memberi komentar.