Detail Cantuman

Image of EVALUASI PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI PERKOTAAN DI KOTA BANDAR LAMPUNG

 

EVALUASI PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI PERKOTAAN DI KOTA BANDAR LAMPUNG


Penelitian ini berangkat dari masalah penelitian yang dinyatakan dalam
bentuk state men pertanyaan 'Bagaimana evaluasi program PNPM MP dt ...

  • CodeCallNoLokasiKetersediaan
    01001120100306320 Dua e/R.17.193Perpustakaan Pusat (REF.17.193)Tersedia
  • Perpustakaan
    Perpustakaan Pusat
    Judul Seri
    -
    No. Panggil
    320 Dua e/R.17.193
    Penerbit Program Pascasarjana Unpad : Bandung.,
    Deskripsi Fisik
    xvi,;254 hlm,;29 cm
    Bahasa
    Indonesia
    ISBN/ISSN
    -
    Klasifikasi
    320 Dua e
    Tipe Isi
    -
    Tipe Media
    -
    Tipe Pembawa
    -
    Edisi
    -
    Subyek
    Info Detil Spesifik
    -
    Pernyataan Tanggungjawab
  • Penelitian ini berangkat dari masalah penelitian yang dinyatakan dalam
    bentuk state men pertanyaan 'Bagaimana evaluasi program PNPM MP dt Kota
    Bandar Lampung? '.

    Metode merupakan alat penelitian. Pemilihan metode didasarkan
    pertimbangan, yaitu (1) apa yang ingin dicari (obyek kajian); dan (2) apa yang
    ingin diketahui (rumusan masalah yang diteliti). Sesuai dengan kedua
    pertimbangan itu, maka penelitian ini menggunakan metode kualitaiif

    Hasil penelitian menemukan jawaban bahwa dokumen program dart
    pemerintah pusat menyatakan masyarakat miskin sebagai kelompok sasaran
    program ini, tetapi ist program di level kota tidak menyentuh kebutuhan
    (masalah) masyarakat miskin atau dengan kata lain terjadi salah sasaran.
    Masalah formal, program dan organisasi pelaksana program tidak berkesesuaian
    dengan masalah substantif yang dialami masyarakat miskin di kota ini.

    Dengan demikian, maka dapat dikatakan bahwa program PNPM MP Kota
    Bandar Lampung tidak fisibel. Penyebabnya adalah: (1) Ketersediaan data dan
    managemen data base be/um memadai; (2) Identifikasi masalah belum
    menggunakan analisis holistik: Masalah dan target group ditentukan atas dasar
    prinsip pemerataan dana dan program pada masing-masing kecamatan dan
    kelurahan; (3) Keterlambatan dan keterbatasan waktu survey TKPKD dan
    TKMPKD Provinsi Lampung; (4) Program dihasilkan dengan cara
    mendistribusikan angket sebagai penjabaran sempit is; program yang tertuang
    dalam dokumen pemerintah pusat, yaitu persoalan infrastruktur fisik yang tidak
    mempunyai kaitan langsung dengan kegiatan ekonomi dan pemberdayaan
    masyarakat miskin. Berdasarkan kajian impact point analysis, program seperti
    ini hanya memberi kontribusi 1.6% jika program ini berhasil dilaksanakan; (5)
    Tindakan antisipatif, modifikasi dan monitoring program hanya ditujukan pada:
    (a) administrasi dan manojemen program dan (b) kemajuanfisik dan penyerapan
    anggaran; (6) Sebagai organisasi pelaksana program, LKM dan KSM masih
    bersifat elitis (representasi elit masyarakat) dan top down . (proses dan
    mekanisme pembentukannya}; dan (7) Terikat aturan lembaga donor (World
    Bank dan Islamic Development Bank) dan aturan dari pemerintah pusat.
    Pemerintah Kota Bandar Lampung tidak bisa lebih leluasa menentukan pilihan
    program sesuai dengan local specific mengenai masyarakat miskin di daerahnya.

    Berdasarkan uraian diatas, penelitian ini memperkuat teori yang
    dikemukakan oleh Rossi. Rumusan konsep baru dinyatakan da/am bentuk
    proposisi "Keberhasilan evaluasl program ditentukan oleh rumusan program
    dan organisasi pelaksana''.
  • Tidak tersedia versi lain

  • Silakan login dahulu untuk melihat atau memberi komentar.


Informasi