• Bagikan:
• 
• 
• 
• 
• 
• 
• 

Skripsi  

Kerjasama Indonesia-Jepang dalam Ekspor Komoditi Kakao melalui Kerangka Indonesia-Japan Economic Partnership Agreement (IJEPA) Tahun 2012- 2016

---

• Ketersediaan
• Informasi Detil
• Deskripsi
• Versi lain/terkait
• Komentar

• Code	CallNo	Lokasi	Ketersediaan
  170210130035	327 RIS 52/2018	Perpustakaan Fisip Unpad (Rak 2)	Tersedia

• Perpustakaan	Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
  Judul Seri	-
  No. Panggil	327 RIS 52/2018
  Penerbit	FISIP Unpad : Bandung., 2018
  Deskripsi Fisik	xiii, 71 hlm.; 29,7 cm.
  Bahasa	Indonesia
  ISBN/ISSN	-
  Klasifikasi	327
  Tipe Isi	-
  Tipe Media	-
  Tipe Pembawa	-
  Edisi	-
  Subyek	-
  Info Detil Spesifik	-
  Pernyataan Tanggungjawab	Risha Kinanti Sufilin

• Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana sistematika, kerangka, dan hasil kerjasama yang dilakukan oleh Indonesia dan Jepang dalam Ekspor Komoditi Kakao melalui Kerangka Indonesia-Japan Economic Partnership Agreement (IJEPA) Tahun 2012-2016 serta untuk mengetahui alasan yang mendasari Indonesia mau melakukan kerjasama tersebut. Dalam penelitian ini, digunakan metode penelitian kualitatif untuk mengumpulkan data-data baik data primer maupun data sekunder. Metode pengumpulan data dilakukan dengan wawancara maupun studi literatur dalam mengumpulkan informasi yang terkait dengan kerangka perjanjian IJEPA dalam ekspor komoditi kakao Indonesia-Jepang. Hasil dari penelitian ini ditemukan bahwa secara umum hasil dari kerjasama Indonesia-Jepang melalui kerangka IJEPA ini masih pada tahap General Review oleh pemerintah dalam hal ini Kementerian Perdagangan Republik Indonesia. General Review ini sudah berlangsung sejak tahun 2013, namun tidak berjalan dengan lancar dan terbilang lama dan hasil akhir ini akan dirampungkan pada akhir tahun 2018. Produk kakao dalam hal ekspor ke Jepang sampai saat ini belum memiliki tarif preferensi. Dilihat dari hasil ekspor produk kakao yang paling dominan diekspor ke Jepang yaitu Mentega, Lemak dan Minyak Kakao, Pasta Kakao, dan Bubuk Kakao. Lalu secara keseluruhan, bahwa hampir semua produk industri makanan mengalami penurunan pada tahun 2012- 2016. Hal ini dikarenakan adanya masalah dari pelanggaran yang dilakukan Indonesia dalam pos tarif otomotif dan baja berdampak hampir semua sektor, tidak hanya kakao saja yang mengalami penurunan. Seluruh stakeholder pemerintah, pelaku usaha, maupun eksportir diharapkan bisa memanfaatkan kerjasama IJEPA ini dengan maksimal agar produk potensial kakao kita dapat memberikan nilai tambah bagi perekonomian di Indonesia. Kata kunci : IJEPA, Kakao, Ekspor, Kerjasama Bilateral.

• Tidak tersedia versi lain

• Silakan login dahulu untuk melihat atau memberi komentar.