Detail Cantuman

No image available for this title

Text  

Klausa Objek sebagai Konstruksi Subordinatif dalam Bahasa Indonesia (Analisis Struktur dan Semantik)


Pokok persoalan yang dikaji dalam penelitian ini adalah klausa objek sebagai konstruksi subordinatif dalam BI berdasarkan analisis struktur dan ...

  • CodeCallNoLokasiKetersediaan
    D1024D1024Perpustakaan Sekolah PascasarjanaTersedia
  • Perpustakaan
    Sekolah Pascasarjana
    Judul Seri
    -
    No. Panggil
    D1024
    Penerbit : Bandung.,
    Deskripsi Fisik
    -
    Bahasa
    Indonesia
    ISBN/ISSN
    -
    Klasifikasi
    NONE
    Tipe Isi
    -
    Tipe Media
    -
    Tipe Pembawa
    -
    Edisi
    -
    Subyek
    Info Detil Spesifik
    -
    Pernyataan Tanggungjawab
  • Pokok persoalan yang dikaji dalam penelitian ini adalah klausa objek sebagai konstruksi subordinatif dalam BI berdasarkan analisis struktur dan semantik. Hal tersebut dilihat dari bentuk dan maknanya. Bahasa yang diteliti adalah BI dalam bentuk tulisan, khususnya data tertulis berupa tulisan ilmiah seperti, jurnal ilmiah, buku ilmiah, dan laporan ilmiah (disertasi, tesis, dan skripsi). Penelitian ini menggunakan metode distribusional (agih) dengan menggunakan lima macam teknik analisis data, yakni teknik sulih, sisip, pindah unsur, lesap, dan teknik ubah ujud. V yang memunculkan klausa objek (KO) adalah verba aktif transitif. Verba tersebut berupa V berafiks meN-, meN-kan, meN-i, dan memper-kan yang berasal dari nomina, verba, ajektiva, dan adverbia, sedangkan perilaku semantis verba yang memunculkan KO, diamati melalui aspektualitas inheren verba, dibedakan menjadi verba pungtual, aktivitas, statis, dan statif. Konjungsi yang menyertai KO dibedakan menjadi konjungsi monomorfemis dan polimorfemis. Konjungsi monomorfemis adalah bahwa, mengapa, bagaimana, apakah, kapan, agar, supaya, untuk, betapa dan konjungsi polimorfemis adalah ke mana, sejauh mana, di mana, dari mana, kepada siapa, untuk siapa, dengan siapa, dengan apa, untuk apa, sambil apa, waktu apa, sehabis apa, sejak kapan dan berapa lama. Jenis KO yang muncul setelah V Aktr adalah klausa tunggal dan klausa majemuk. Klausa majemuk terdiri atas klausa majemuk setara (koordinatif), klausa majemuk bertingkat (subordinatif), dan klausa majemuk campuran. KO berdasarkan sintaktis terdiri atas deklaratif, interogatif, imperatif, dan eksklamatif. KO berdasarkan semantis terdiri atas pernyataan, pertanyaan, perintah, dan seru. Pola KO yang berupa klausa tunggal terdiri atas S + P dan variasinya, S + P + O dan variasinya, S + P + Pel dan variasinya, S + P + K dan variasinya, S + P + O + Pel, dan S + P + Pel O + K. Pola-pola klausa majemuk adalah perpaduan antara klausa tunggal tersebut dan variasinya.

    The aim of this research is to analyze the structure and semantic behavior of the object clause as subordinative construction in Indonesian. It is seen from the forms and meanings. This is a written Indonesian study, especially scientific writing. The source of the data is from scientific journals, scientific books, scientific reports (dissertations, theses, and academic essays). This study uses distributional method with five techniques: substitution, interruption, permutation, paraphrasing, and deletion. Verbs which bring out the object clause (OC) is transitive active verbs in four forms: meN-, meN-kan, meN-i, and memper-kan verbs. The four patterns are derived from noun, verb, adjective, and adverb. The semantic behavior of verbs, which bring out OC, seen from inherent meaning of verbs, are divided into punctual, activity, static, and stative. The conjunction used in these constructions are divided into monomorphemic and polimorphemic conjunctions. The monomorphemic conjunctions are bahwa, bagaimana, kapan, agar, supaya, untuk, and betapa. The polimorphemic conjunctions are ke mana, sejauh mana, bagaimanakah, apakah, mengapa, di mana, dari mana, kepada siapa, untuk siapa, dengan siapa, dengan apa, untuk apa, sambil apa, waktu apa, sehabis apa, sejak kapan and berapa lama. The types of OC, which appears after the transitive active verbs, are both simple and compound clauses. The multiple clause consists of compound (coordinative), complex (subordinative), and compound-complex clauses. The syntactic behaviors of OC are divided into declarative, interrogative, imperative, and exclamative. The semantic behaviors of OC are divided into pernyataaan, pertanyaan, perintah, and seru. There are six patterns of OC in the simple clauses, namely S + P and its variations, S + P + O and its variation, S + P + Pel and its variation, S + P + K and its variation, S + P + O + Pel, and S + P + O + Pel + K. The patterns of the compound sentences are the combination of the simple clauses and their
  • Tidak tersedia versi lain

  • Silakan login dahulu untuk melihat atau memberi komentar.


Informasi